Alfawa.id Indah & Berfaidah
Artikel Terkait
Hubungan antara dia dengan Allah terkoyak, menipis, dan melemah.
Jika dia menyia-nyiakan tiang Islam, lantas bagaimana dengan yang (tingkatannya) di bawah itu? Sudah pasti, yang lainnya pasti disia-siakan.
Shalat yang disia-siakan, shalat yang tidak membekas, shalat yang bisa jadi dikerjakan dengan cara apapun, tetapi dia tidak menegakkan (shalat tersebut).
فويل للمصلين الذين هم عن صلاتهم ساهون
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya”
Celaka… yaitu ada lembah di Jahannam yang menunggu.
Menunggu siapa?
Menunggu orang-orang shalat yang lalai dari shalat mereka.
Mengerjakan shalat, tetapi lalai darinya. Tersibukkan.
Sibuk dengan apa?
Sibuk dengan perkerjaannya, sibuk dengan istrinya, sibuk dengan anak-anaknya, dengan kambingnya, untanya, sibuk dengan tidurnya.. tidur dan tidak shalat.
فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan”
Mereka menyia-nyiakan shalat. Bagaimana cara mereka menyia-nyiakannya?
Jika dia shalat di luar waktunya, maka dia sudah menyia-nyiakannya.
“Siapa yang senang jika bertemu Allah di hari esok dalam keadaan muslim, maka hendaklah ia menjaga shalat-shalat tersebut”
Di mana?
Ketika dia dipanggil untuk mengerjakan shalat-shalat tersebut.
Di mana dipanggil? Apakah di kamar tidur?
Pada hari ini nampak orang yang jahil di dunia maya, mengatakan: “shalat jamaah menurut pendapatku tidak wajib, pendapat yang kuat menurutku tidak wajib”.
Apakah kamu bisa berpendapat?
Aku heran, bagaimana seorang manusia bisa tenang, bisa hidup, diberi petunjuk, bisa mengerjakan semua pekerjaanya, dan meraih kesuksesan, sementara tidak mengerjakan shalat subuh, menyia-nyiakan shalat subuh?
Bagaimana hal itu bisa terwujud? Bagaimana mungkin?
Pemateri: Syaikh Khalid As-Sabt
