Artikel Hangat

Sudahkah Anda Bertawakkal ?

Dalam delapan tempat dalam Al-Qur’an, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

“Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal”

Allah memerintahkan semua orang yang beriman untuk bertawakkal kepada-Nya, Dia lah yang Maha Hidup, yang memperhatikan setiap langkah dan gerak manusia, yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui segala sesuatu. Allah ta’ala berfirman:

وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِ وَكَفى بِهِ بِذُنُوبِ عِبادِهِ خَبِير

“Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Furqon 58)

وَتَوَكَّلْ عَلَى الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ * الَّذِي يَراكَ حِينَ تَقُومُ * وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ * إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Dan bertawakkallah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang, Yang melihat kamu ketika kamu berdiri, dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud. Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. As-Syu’ara 217-220)

Apakah yang dimaksud dengan tawakkal?

Tawakkal adalah jika seorang jujur dalam menyandarkan hatinya kepada Allah Ta’āla untuk mendapatkan setiap kebaikan dan mencegah setiap hal yang buruk, baik yang berkaitan dengan perkara dunia maupun akhirat. [Lihat keterangan Ibnu Rajab dalam Jami’ Al-Ulum wa Al-Hikam 409]

Al-Jurjani menjelaskan bahwa tawakkal adalah percaya kepada semua yang di sisi Allah, tidak mengharapkan apa yang ada di tangan manusia. [At-Ta’rifat hlm 74]

Dalam tawakkal harus diperhatikan beberapa hal berikut:

Pertama: Tawakkal tidak berlawanan dengan melakukan sebab (usaha)

Diriwayatkan oleh Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ada seorang berkata kepada Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wasallam tentang untanya: “Wahai Rasulullah, aku ikat terlebih dahulu dan aku bertawakkal atau aku lepas dan aku bertawakkal?” Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wasallam menjawab: “Ikatlah dan bertawakkallah”. [HR. Tirmidzi 2517 dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Jami’ Shaghir wa Ziyadatuhu no. 1068]

Dalam Shahih Bukhāri dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata: Dahulu orang-orang Yaman berhaji tanpa membawa bekal, mereka mengatakan: Kami adalah orang-orang yang bertawakkal. Ketika sampai di Makkah, mereka meminta-minta. Maka Allah menurunkan ayat “Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa”. (QS. Al-Baqarah 197) [Shahih Bukhari no. 1523]

Kedua: Berusahalah walaupun usaha tersebut kecil

Karenanya ketika Allah hendak memberi makan Maryam, pada saat Maryam dalam keadaan lemah dan susah payah, Allah perintah dia untuk menggoyangkan pangkal pohon kurma, sehingga pohon tersebut menggugurkan buah kurma yang masak tersebut kepadanya.

Ketiga: Berusaha, tetapi tetap bersandar dan menyerahkan segalanya kepada Allah

Buah Manis Tawakkal

  1. Kemenangan

Allah Ta’āla berfirman:

إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلا غالِبَ لَكُمْ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

“Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.” (QS. Ali Imran 160)

  1. Dijaga dari gangguan setan

Allah Ta’āla berfirman:

إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

“Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.” (QS. An-Nahl 99)

  1. Diberi keluasan rezeki

Dari Umar bin Khatthab radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا يُرْزَقُ الطَّيْرُ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا

“Seandainya kalian sungguh-sungguh bertawakal kepada Allah, sungguh Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Allah memberi rezeki kepada seekor burung yang pergi dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang”. [HR. Tirmidzi 2266, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Jami’ Shaghir No. 5254]

  1. Bukti jujurnya keimanan

Allah Ta’āla berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfal 2)

  1. Mendapatkan kecintaan Allah

Allah Ta’āla berfirman:

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS. Ali Imran 159)

  1. Dijanjikan meraih tempat-tempat tinggi di surga

Allah Ta’āla berfirman:

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحاتِ لَنُبَوِّئَنَّهُمْ مِنَ الْجَنَّةِ غُرَفاً تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهارُ خالِدِينَ فِيها نِعْمَ أَجْرُ الْعامِلِينَ * الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَلى رَبِّهِمْ يَتَوَكُلُونَ

“Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal. (yaitu) yang bersabar dan bertawakkal kepada Tuhannya.” (QS. Al-Ankabut 58-59)

Tentang Fadhil

LIPIA Jakarta

Check Also

Untuk penyeru kepada Tauhid

Untuk penyeru kepada Tauhid Bagian 2 dari nasihat Syaikh Shalih Sindi -hafidzahullah- Jadilah hakiim Dalam …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Share via
Send this to a friend