Artikel Hangat

Berdoa dan bersyukur (Renungan menuju Ramadan)

Sebelum hilal Sang Kasih muncul dipermukaan, sebelum tabuh berdetak beriring ketuk palu peresmian.

Dari Anas bin Malik, tentang bagaimana keadaan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam di hari-hari Rajab :

كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا دخل رجب قال: «اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان»

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, ketika masuk bulan Rajab, beliau berdoa : “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, kemudian pertemukanlah kami dengan bulan Ramadan” (HR. Ahmad dan Thabrani).

Ibnu Rajab Al Hambali berkata terkait hari-hari penungguan tersebut :

قلوب المتقين إلى هذا الشهر تحن، ومن ألم فراقه تئن”

Hati orang yang bertakwa akan senantiasa rindu dengan Bulan tersebut. Dan hati mereka, begitu tersiksa dengan perihnya perpisahan.

Sebelum tiba waktunya, anak adam harus siap dengan segala pujinya untuk sang Maha Terpuji.

Kiranya ia tak paham, bagaimana nanti ia akan menyambut.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, di awal hilal di bulan Ramadan berkata:

أتاكم رمضان، شهر مبارك، فرض الله عز وجل عليكم صيامه، تفتح فيه أبواب السماء، وتغلق فيه أبوب الجحيم، وتغل فيه مردة الشياطين، لله فيه ليلة خير من ألف شهر، من حُرم خيرها فقد حُرم.

Telah datang bulan Ramadan, bulan penuh berkah. Allah telah wajibkan atas kalian puasa di dalamnya. Dibukakan pintu-pintu surga, dikunci pintu-pintu neraka. Para syaithan dibelenggu. Di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Siapa saja yang terhalang darinya, maka ia telah terhalang dari banyak kebaikan.

Ibnu Rajab menyatakan terkait hadis di atas: bahwa hadis ini adalah salah satu bentuk pemberian kabar gembira kepada sesama kaum muslimin, saling memberikan selamat atas datangnya bulan yang terbaik.

Bagaimana seorang mukmin tidak bergembira, ketika pintu surga dibuka?

Bagaimana seorang pendosa tidak gembira, ketika pintu neraka ditutup dan jalan menujunya dipersulit, bukankah semakin mudah ia untuk kembali?!

Bagaimana seorang yang cerdas tidak gembira, di dalamnya amalan digandakan, syaithan dibelenggu??

Maka untuk semua kemuliaan itu, hendaknya setiap kita menyiapkan rasa.

Rasa syukur yang tinggi.
Kata puji yang mulia untuk Rabb satu-satunya yang berhak dipuja.

Bersiaplah.
Rasa itu harus terus bertambah.
____
🖋️Huzaifah Ali Akbar

Tentang Fadhil

LIPIA Jakarta

Check Also

Untuk penyeru kepada Tauhid

Untuk penyeru kepada Tauhid Bagian 2 dari nasihat Syaikh Shalih Sindi -hafidzahullah- Jadilah hakiim Dalam …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Share via
Send this to a friend