من أحب شيئاً وقدمه على طاعة الله، عُذب به
“Yang mendahulukan kecintaannya pada sesuatu, sehingga menjauhkannya dari ketaatan kepada Allah, maka ia akan diazab dengan hal yang ia cintai tersebut”
Siapa yang cinta harta, lalu menjadikan ia berani melanggar aturan Allah, melalaikannya dari ketaatan kepada Allah, enggan membayar zakat, enggan bersedekah, ingatlah firman Allah ﷻ,
﴿یَوۡمَ یُحۡمَىٰ عَلَیۡهَا فِی نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكۡوَىٰ بِهَا جِبَاهُهُمۡ وَجُنُوبُهُمۡ وَظُهُورُهُمۡۖ هَـٰذَا مَا كَنَزۡتُمۡ لِأَنفُسِكُمۡ فَذُوقُوا۟ مَا كُنتُمۡ تَكۡنِزُونَ ﴾
“(Ingatlah) pada hari ketika emas dan perak dipanaskan dalam neraka Jahanam, lalu dengan itu disetrika dahi, lambung dan punggung mereka (seraya dikatakan) kepada mereka, “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” [QS. At-Taubah: 35]
Ia akan diazab dengan apa yang ia cintai. Yang cinta harta, Allah akan jadikan hartanya tersebut azab baginya. baik di dunia maupun kelak di akhirat.
Di dunia, ia tak akan tenang walaupun berlimpah harta, ia senantiasa dirundung kekhawatiran, selalu diterpa musibah yang berkaitan dengan hartanya.
Siapa yang cinta kepada manusia, baik anak, istri, ataupun yang lainnya, lalu dengan cinta tersebut ia langgar aturan Allah, bersiaplah, orang ia cintai tersebut akan menjadi azab untuknya, entah di dunia ini atau kelak di akhirat.
Tidak ingatkan kita bahwa pada anak dan istri terdapat fitnah yang begitu besar?
kalau kita memang cinta kepada orang-orang terkasih tersebut, maka jadikan cinta itu berlandaskan cinta kepada Allah.
Kalau tidak, mereka bukan hanya menjadi fitnah, bahkan mereka dapat menjadi azab.
Terkait dengan Hal ini, mari kita lihat keadaan kita hari ini. Kalau kita senantiasa dirundung masalah dalam rumah tangga kita, anak yang luar biasa susah, istri yang membangkang, suami yang tak betah di rumah, lalu kita katakan “aku sangat mencintai mereka”, kembali perhatikan cinta tersebut!
Adakah cinta tersebut yang malah menjadi sebab kita dirundung masalah?
Mungkin, karena cinta kita kepada anak, kita lupa untuk menekankan mereka tentang Allah, tentang shalat, tentang berbakti.
Mungkin, atas dasar cinta kepada istri, dan ingin memberikan yang terbaik buat istri, kita langgar aturan Allah. Lupa shalat karena sibuk bekerja, lupa batasan halal haram karena ingin menambah pemberian.
Jangan-jangan, karena cinta kita itu, Allah jadikan orang yang paling kita kasihi sebagai azab buat kita.
Maka, mari bermuhasabah, Kembali perhatikan keadaan kita.
_
Abu Hatim.