Artikel Hangat

SILSILAH HADITS ARBA’IN NAWAWIYAH

HADITS PERTAMA

Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al Khotthob radhiyallahu’anhu, beliau berkata : Aku mendengar Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

“Sesungguhnya amal itu dinilai berdasarkan niatnya, dan sesungguhnya pahala yang diperoleh seseorang sesuai dengan niatnya.

Siapa saja yang niat hijrahnya menuju Allah dan RasulNya maka dia akan mendapat pahala hijrah menuju Allah dan RasulNya,

dan siapa saja yang hijrahnya dengan niat mendapatkan dunia atau wanita yang ingin dinikahi maka dia bersama apa yang dia inginkan.”
(HR. Imam Al-Bukhari & Imam Muslim)

POIN-POIN PENTING

1. Diriwayatkan bahwa Imam asy-Syafi’i berkata :

هذا الحديث ثلث العلم ويدخل في سبعين بابًا من الفقه

“Hadits ini merupakan sepertiga ilmu agama dan mencakup 70 bab fikih.”

2.Pentingnya keikhlasan niat dalam setiap amalan dan langkah seorang hamba.
Karena itu para Ulama dalam menyusun karangan-karangan mereka seringkali memulai dengan hadits ini; dalam rangka nasehat kepada para penuntut ilmu.

3. Apa yang dikerjakan seorang hamba dari bentuk-bentuk pendekatan diri kepada Allah tidak akan diberikan balasannya kecuali dengan adanya niat yang ikhlas, walaupun amalan tersebut benar dan sesuai tuntunan Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam.

4. Keutamaan berhijrah di jalan Allah;
● berhijrah dari Negeri Kafir menuju Negeri Muslim, atau
● berhijrah dari gelapnya jalan syaithan menuju terangnya jalan Rasulullah.

HADITS KEDUA

Dari ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan, Ketika kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak ada bekas-bekas datang dari perjalanan pada dirinya, namun tidak ada satu pun di antara kami yang mengenalnya. Kemudian dia duduk di dekat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dia menempelkan lututnya ke lutut Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan meletakkan telapak tangannya di atas paha Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Kemudian dia bertanya : Wahai Muhammad, sampaikan kepadaku apa itu islam !
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab :
“Islam adalah engkau bersyahadat bahwasanya tiada sesembahan (yang berhak disembah) kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa ramadhan, dan melaksanakan haji ke baitullah jika engkau mampu pergi ke sana.”

Orang itu berkata :
Engkau benar.

Umar pun mengatakan :
Kami terheran, dia bertanya lalu dibenarkannya sendiri.

Orang tersebut bertanya lagi :
Sampaikan kepadaku tentang apa itu iman !

Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab :
“Iman itu adalah bahwa engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan hari akhir, serta beriman kepada takdir baik maupun buruk.”

Orang tersebut menyahut :
Kamu benar.
Sampaikan kepadaku tentang apa itu ihsan !

Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab:
“Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seolah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak bisa melihat-Nya, maka sesungguhnya Allah melihatmu.”

Orang itu bertanya,
Sampaikan kepadaku, kapan kiamat tiba ?

Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab:
“Orang yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang bertanya.”

Orang itu bertanya lagi,
Sampaikan kepadaku tentang tanda-tandanya !

Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab:
“Budak-budak wanita akan melahirkan tuannya, dan engkau akan melihat orang yang tidak memakai alas kaki, suka tidak memakai baju, miskin, dan pengembala kambing berlomba-lomba dalam membuat bangunan yang tinggi.”

Kemudian orang tersebut pergi, sementara aku (Umar) diam beberapa hari.
Setelah itu Nabi shallallahu alaihi wa sallam bertanya :
“Wahai Umar, tahukah kamu, siapa orang yang kemarin bertanya-tanya?”

‘Umar mengatakan:
Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya dia adalah Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan agama kalian.”

(Diriwayatkan oleh Imam Muslim)

POIN-POIN PENTING

1.Termasuk tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
memperindah pakaian dan ucapan ketika bertemu dengan orang yang memiliki keutamaan atau kedudukan, sebagaimana halnya Jibril ‘alaihissalam tatkala bertemu Rosululullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

2. Berlemah lembut dengan orang yang datang bertanya dan mendekat padanya.

3. Di antara tujuan yang benar dalam melemparkan pertanyaan adalah untuk memberitahukan dan mengajarkan orang yang belum mengetahuinya.

4. Penjelasan makna Iman, Islam, dan Ihsan, dan bahwsanya semua itu bagian dari diin (agama).

5. Kata “Islam” dan “Iman” jika bertemu, maka Islam adalah amalan-amalan yang zhohir atau nampak, sedangkan Iman adalah amalan-amalan hati atau tak nampak.
Namun ketika dipisahkan, maka Islam adalah Iman dan Iman adalah Islam

6. Rukun Islam ada lima, dan rukun iman ada enam.

7. Waktu terjadinya hari kiamat tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah.

8. Begitu dahsyatnya hari kiamat, sehingga akan diawali oleh muncul-muncul tanda-tanda yang telah disebutkan.

9. Tanda-tanda hari kiamat yang disebutkan di dalam hadits ini hanyalah sebagian dari tanda-tanda yang ada; dikarenakan tanda-tanda yang lainnya tampak jelas.

10.Seorang alim, ketika ia ditanya tentang hal yang tidak ia ketahui jawabannya, maka hendaklah ia katakan dengan jelas ia tidak tau tanpa ragu-ragu.

Sumber :
Jami’ el-‘Ulum Wal Hikam, karya Ibnu Rojab
At-Tuhfah Ar-Robbaniyyah, karya Ismail al-Anshory


Penyusun:
Iben Mukhlis al-Bugishy
1438H.

Tentang Fadhil

LIPIA Jakarta

Check Also

Cinta Dan Ketenangan

(faidah Risalah Ibnul Qoyyim ila ahadi Ikhwanihi) “Teruntuk saudaraku Alauddin, semoga Allah menjadikan engkau pengajar …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Share via
Send this to a friend