SILSILAH ARBA’IN NAWAWIYYAH
HADITS KE – 37
Dari Ibnu ‘Abbas k, dari Rasulullah ﷺ, sebagaimana beliau riwayatkan dari Rabbnya Yang Mahasuci dan Mahatinggi, “Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan dan keburukan, kemudian menjelaskan hal tersebut. Barang siapa yang ingin (bertekad kuat) melaksanakan kebaikan namun dia tidak mengamalkannya, maka Allah mencatatnya sebagai satu kebaikan sempurna di sisi-Nya. Jika dia berniat melakukannya dan kemudian melaksanakannya maka Allah akan mencatatnya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat, bahkan hingga kelipatan yang banyak. Jika dia berniat berbuat maksiat, kemudian dia tidak melaksanakannya maka baginya satu kebaikan penuh, sedangkan jika dia berniat kemudian dia melaksanakannya, Allah mencatatnya sebagai satu maksiat.
(Diriwayatkan oleh Al-Bukhory dan Muslim)
◎◎◎◎◎◎◎◎◎◎◎
🌷 POIN-POIN PENTING
- Penjelasan tentang besarnya karunia Allah kepada umat Islam.
- Malaikat pencatat amal juga mencatat amalan-amalan hati, sebagaimana mereka mencatat amalan-amalan badan.
- Orang yang memiliki tekad kuat untuk melaksanakan sebuah kebaikan, akan dicatat baginya satu kebaikan walaupun belum melaksanakannya. Dan jika ia melaksanakannya, maka akan dilipatgandakan 10 kebaikan hingga tak terbatas sesuai dengan kehendak Allah.
- Siapa pun yang bertekad melakukan sebuah keburukan, kemudian ia meninggalkannya, maka akan dicatat baginya satu kebaikan. Tapi itu jika ia meninggalkannya bukan karena tidak mampu, namun karena takut kepada Allah, sebagaimana disebutkan di dalam sebagian riwayat hadits yang lainnya.
- Mengerjakan sebuah keburukan akan dicatat sebagai satu keburukan, dengan tanpa adanya pelipatgandaan.
Wallahu A’lam
※※※※※※※※※※※※※※※※※※
📚Sumber:
- At-Tuhfah Ar-Robbaniyyah, karya Syeikh Ismail Al-Anshory
- Syarh Arba’in Nawawiyyah, karya Syeikh Ibnu ‘Utsaimin.
🗓 Kendari, 23 Robiul Akhir 1439H. Diedit kembali di Kendari, 9 Rajab 1443 H.
👤 Iben Mukhlis al-Bugishy.