Dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, “Segala kebaikan adalah akhlak luhur, sedangkan dosa adalah segala yang meragukan dirimu dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya.”
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim)
————–
Dari Wabishoh bin Ma’bad radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku datang kepada Rasulullah ﷺ, lalu beliau bersabda, “Apakah engkau datang untuk bertanya tentang kebajikan dan dosa?”
Aku menjawab, “Benar.”
Beliau bersabda, “Mintalah pendapat hatimu. Kebaikan adalah segala yang menenteramkan jiwa dan menenangkan hati, sedangkan dosa adalah segala yang meragukan jiwa dan meresahkan hati, meskipun orang-orang memberikan fatwa yang lain kepadamu.”
(Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Ad-Darimy, hadits hasan)
◎◎◎◎◎◎◎◎◎◎◎◎
🌷POIN-POIN PENTING
- Di dalam hadits tersebut dijelaskan tolak ukur kebaikan dan keburukan.
- Anjuran untuk berakhlak yang mulia.
- Kebenaran dan kebatilan tidak akan tersembunyi dari seorang mukmin yang mendapat petunjuk; ia mengetahui kebenaran dari cahaya hatinya, dan menghindari kebatilan lalu mengingkarinya.
- Salah satu mukjizat Nabi Muhammad ﷺ di dalam hadits tadi ialah beliau mengetahui apa yang akan ditanyakan Wabishoh.
Wallahu Ta’ala A’lam.
◎◎◎◎◎◎◎◎◎◎◎◎
📚Sumber: At-Tuhfah Ar-Robbaniyyah, karya Syeikh Ismail Al-anshory.
Jakarta, 26 Muharram 1439H
Diedit kembali di Kendari, 22 Jumadal Akhiroh 1442 H.
👤 Iben Mukhlis al-Bugishy.