Agama Islam adalah agama yang sempurna, di antara contoh kesempurnaan Islam adalah adanya tuntunan Islam dalam seluruh sendi kehidupan yang dibutuhkan seorang muslim. Tidak hanya mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, namun juga manusia dengan sesama manusia, bahkan hubungan manusia dengan hewan, tumbuhan, alam dan makhluk lain seperti jin, malaikat. Adapun artikel ini, akan membahas beberapa petunjuk Islam ketika makan.
عَنْ عُمَرَ بْنَ أَبِي سَلَمَةَ يَقُولُ كُنْتُ غُلَامًا فِي حَجْرِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَتْ يَدِي تَطِيشُ فِي الصَّحْفَةِ فَقَالَ لِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: )يَا غُلَامُ سَمِّ اللهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ(، فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِي بَعْدُ.
Dari Umar bin Abu Salamah, beliau berkata, “Dahulu ketika aku kecil saat dalam asuhan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tanganku tidak tetap di satu tempat makan ketika makan, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai anak, ucapkanlah nama Allah, makanlah dengan tangan kanan dan makanlah makanan yang ada di dekatmu” (Umar bin Abu Salamah berkata:) maka cara makan yang diajarkan Nabi ini selalu aku terapkan setelahnya”.
Pembahasan Pertama: Keabsahan Hadits
Hadits ini sah, sampai kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (shohih), diriwayatkan oleh:
1. Imam Bukhori dalam kitab Shohih-nya, pada Bab Menyebut Nama Allah dan Makan dengan Tangan Kanan, dari Umar bin Abi Salamah rodhiyallahu ‘anhuma, nomor hadits 5376, halaman 898.
2. Imam Muslim dalam kitab Shohih-nya, pada bab Adab Makan, Minum dan Hukumnya, dari Umar bin Abi Salamah rodhiyallahu ‘anhuma, no. 2022, halaman 663.
Pembahasan Kedua: Penjelasan Makna Hadits
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi Ummu Salamah setelah wafatnya suaminya terdahulu -Abu Salamah-, maka tinggallah Ummu Salamah dan putranya -Umar bin Abu Salamah- di rumah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka pada suatu hari Umar bin Abu Salamah makan bersama dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di satu nampan, dan pada saat itu tangannya tidak menetap di bagiannya, memakan bagiannya lalu memakan makan yang dekat dengan Nabi dan seterusnya, melihat hal tersebut Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarinya beberapa adab makan, diantaranya yaitu:
1. Jika hendak makan mengucapkan : (بِسْمِ اللهِ).
2. Makan dengan tangan kanan.
3. Makan makanan yang dekat dengannya, dan tidak memakan makanan yang dekat dengan orang lain.
Umar bi Abu Salamah pun melaksanakan wasiat Nabi ini sehingga cara makan tersebut menjadi kebiasaannya.
Pembahasan Ketiga: Beberapa Faidah Dari Hadits dan Penerapannya
Dari hadits yang mulia ini terdapat beberapa faidah yang dapat diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:
1. Disyariatkan bagi kita untuk menyebut nama Allah/mengucapkan : (بِسْمِ اللهِ) ketika hendak makan.
2. Disyariatkan bagi kita untuk makan dengan tangan kanan.
3. Disyariatkan bagi kita jika makan bersama dalam 1 nampan dengan 1 jenis makanan yang sama untuk memakan makanan yang dekat dengan kita dan tidak mengambil makanan yang di dekat orang lain.
4. Jika makanan yang dihidangkan bermacam-macam, dibolehkan bagi kita untuk mengambil makanan yang di dekat orang lain.
Rujukan:
A. Materi
1. Shohih Bukhori, karya: Muhammad bin Ismail Al-bukhori, Penerbit: Darul Hadits, Tahun: 2011-1432, Kairo-Mesir.
2. Shohih Muslim, karya: Muslim bin Hajaj An-naisaburi, Penerbit: Darul Hadits, Tahun: 2010-1431H, Kairo-Mesir.
3. Kitab Hadits Mustawa 2, Silsilah Ta’lim Lughoh Arobiyah, Cetakan: Universitas Muhammad bin Suud, Cetakan: 1, Tahun: 1992-1413.
B. Gambar:
1. https:// unspalsh.com
2. https://satujam.com
Subang, 2 Robiul Awal 1442
R. Tri Mardiwibowo, BA