Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus ad-Dary radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ
Agama itu nasihat.
Kami bertanya :
(Nasihat) untuk siapa, wahai Rasulullah?
Beliau menjawab :
للهِ،ولكتابه، ولِرَسُوْلِهِ، وَلأَئِمَّةِ المُسْلِمِيْنَ، وَعَامَّتِهِمْ
(Nasihat) bagi Allah, kitab-Nya, para rasul-Nya, pemimpin kaum muslimin, dan masyarakat umum.
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim)
POIN-POIN PENTING
1 Pentingnya an-nashihah di dalam sendi-sendi kehidupan ini. Bisa dilihat dari bagaimana Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam memberikan gambaran yang singkat dan padat dalam hadits ini, yang jika ditinjau dari segi bahasa seakan-akan beliau mengatakan : “tidaklah agama islam ini melainkan an-nashihah.”
2 An-Nashihah bisa mengandung salah satu dari dua makna berikut :
● Nasihat-menasihati; sebagaimana yang dikenal pada umumnya.
● Suci dan tulusnya diri di dalam suatu perkara; dan inilah makna asal dari kata tersebut.
3 An-nashihah (suci dan tulusnya diri) kepada Allah mencakup dua hal :
● ikhlas dalam ibadah kepada-Nya,
● tidak menyekutukan-Nya dalam 3 hak-hak-Nya :
A. uluhiyah (sebagai satu-satunya yang disembah),
B. rububiyah (sebagai satu-satunya pencipta, pengatur, dan penguasa alam semesta),
C. asma’ was sifat (nama-nama dan sifat-sifatnya-Nya).
4 An-nashihah (suci dan tulusnya diri) kepada kitab-Nya (al-Quran) mencakup :
A. melindungi al-Quran dari perubahan-perubahan yang dilakukan musuh-musuh Islam;
B. membenarkan dan meyakini dengan tanpa keraguan isinya;
C. melaksanakan seluruh perintah yang terkandung di dalamnya;
D. menjauhi seluruh larangan yang terkandung di dalamnya;
E. meyakini bahwa hukum-hukum yang ada di dalam al-Quran adalah hukum yang paling baik dan sempurna, dan tidak ada hukum lain yang menandinginya;
F. meyakini bahwa al-Quran adalah perkataan Allah, hurufnya dan maknanya, yang kemudian diterima oleh Jibril untuk diwahyukan kepada Nabi Muhammad.
5 An-nashihah (suci dan tulusnya diri) kepada rosul-Nya mencakup :
A. mengikuti Rosulullah Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam dan menjadikannya sebagai panutan;
B. mengimani bahwa beliau adalah benar-benar utusan Allah dan ia tidak berdusta;
C. mengimani seluruh apa yang beliau kabarkan; baik itu hal yang telah lalu, yang sekarang, atau yang akan datang;
D. melaksanakan seluruh perintahnya dan menjauhi seluruh larangannya;
E. melindungi syariat yang beliau bawa;
F. meyakini bahwa apa yang beliau ajarkan dan sampaikan sama halnya dengan apa yang disampaikan melalui al-Quran dari sisi wajibnya beramal dengannya;
G. menolong beliau (di masa hidupnya) dan menolong sunnah beliau (setelah wafatnya).
6 Pentingnya An-nashihah (memberi nasehat) kepada para imam kaum muslimin (para ulama dan para pemimpin yang mengatur urusan kaum muslimin), dan tentunya dengan cara-cara dan adab-adab yang diajarkan dalam Islam.
7 Di antara teknik dalam mengajar yang baik adalah dengan melemparkan sebuah pernyataan atau opini yang membuat para pendengar penasaran dan semakin semangat mengetahui hal yang lebih dari itu.
Sumber :
(At-Tuhfah Ar-Robbaniyyah, karya Ismail al-Anshory, Syarah Arba’in Nawawiyah, karya Syeikh Ibnu ‘Utsaimin, & Syarah Arba’in Nawawiyah, karya Syeikh ‘Abdul Karim al-Khudhoir)